Tahun politik ini, tak seperti tahun politik sebelumnya.
persaingan kali ini, mulai mengaburkan segala batasan norma dan aturan.
Sindir menyindir antar parpol bahkan antar capres pun terjadi.
3/4 anggota Parlemen yang saat ini masih duduk di "sofa kehormatan", akan mencalonkan kembali menjadi wakil2 rakyat yg sebetulnya masih saya ragukan, Rakyat mana yg mereka wakili.
Calon2 pemimpin yang ingin menjadi capres pun, wajah2 yang familiar keluar masuk salah satu gedung terkenal di Indonesia, "Gedung KPK".
Bahkan, ada diantara mereka yang berulah di Sidoarjo, membuat lebih dari 1000 kepala keluarga harus mengungsi, karena ada "banjir lumpur" disana.
Ada juga diantara mereka, yang jelas2 sudah diputuskan di Mahkamah Agung bahwa dia harus mengembalikan Stasiun TV milik anak Pak Harto, tapi tetap berlaku cengeng layaknya anak kecil, yang tak mau kehilangan barang. Bahkan, ia memulai kampanye di TV lebih awal dari jadwal KPU.
Salah satunya juga, sedang mengadakan kampanye akbar di Stadion terbesar di negeri ini, menunggangi Kuda layaknya para 'inlander kompeni' yang membuat batasan antara pemimpin dan rakyatnya.
Belajar dari pengalaman 2009, iklan salah satu parpol, yang mengajak kita utk berkata "TIDAK" pada korupsi, toh nyatanya, 4 org dari iklan itu sudah masuk ke 'Hotel Prodeo'.
Apakah kita mau, pengalaman pahit bangsa kita dijajah selama 350 tahun, kembali kita alami lagi, dengan bedanya, kali ini kita dijajah negeri sendiri?
Keputusan akhir ada di-tangan anda. 5 tahun kedepan, jika ada hal buruk yang terjadi pada bangsa kita, SALAHKAN DIRI ANDA. Karena hari ini, anda tak mau mengorbankan 5 menit berarti utk masa depan bangsa ini.
0 komentar:
Posting Komentar