Momen menegangkan bagi kami tiba di sore itu. Terdengar suara panik dari Microphone itu: "Pak, itu ditolong dulu itu, aduh,aduh, cepetan itu!!!". Saya pun panik pula dan saya langsung keluar kolam ke lokasi kejadian itu. Saat itu juga saya dan beberapa kawan saya disuruh bilas secepatnya dan berkumpul di zona utama. Saya pun akhirnya mendengar kata guru saya dari mic juga,: "Tuhan sudah berkehendak lain, jadi kita relakan saja". Teman-teman saya langsung menangis sedih, kami tak menyangka momen ini harus terjadi. Kami pun siap untuk pulang, saat itu kami harus menunggu di bus sekitar 20 menitan untuk menunggu ambulans. Saat kami bergerak kembali di Jakarta, teman-temanku pun masih menangis, saya pun berusaha membuat mereka berhenti menangis. Akhirnya, saat kami kembali di halaman sekolah, puluhan orangtua menangis, ibu guruku, pun tidaklah sanggup menahan tangisnya lagi. Sungguh itu diluar dugaan saya, Hal yang tadinya menjadi kebanggaan sendiri bagi kami, ternyata menjadi kesedihan sendiri bagi kami. Drama yang tadinya temanku minta, untuk saya rancang, dibatalkan. Belakangan saya tanyakan kepada sahabatku, sebut saja nama samarannya Drean, Dia menceritakan bahwa, Dikk saat itu tenggelam, dan sahabatku mengangkatnya ke tempat kejadian.
Minggu, 16 September 2012
The Story: "Kekelaman di dalam Kolam"
Momen menegangkan bagi kami tiba di sore itu. Terdengar suara panik dari Microphone itu: "Pak, itu ditolong dulu itu, aduh,aduh, cepetan itu!!!". Saya pun panik pula dan saya langsung keluar kolam ke lokasi kejadian itu. Saat itu juga saya dan beberapa kawan saya disuruh bilas secepatnya dan berkumpul di zona utama. Saya pun akhirnya mendengar kata guru saya dari mic juga,: "Tuhan sudah berkehendak lain, jadi kita relakan saja". Teman-teman saya langsung menangis sedih, kami tak menyangka momen ini harus terjadi. Kami pun siap untuk pulang, saat itu kami harus menunggu di bus sekitar 20 menitan untuk menunggu ambulans. Saat kami bergerak kembali di Jakarta, teman-temanku pun masih menangis, saya pun berusaha membuat mereka berhenti menangis. Akhirnya, saat kami kembali di halaman sekolah, puluhan orangtua menangis, ibu guruku, pun tidaklah sanggup menahan tangisnya lagi. Sungguh itu diluar dugaan saya, Hal yang tadinya menjadi kebanggaan sendiri bagi kami, ternyata menjadi kesedihan sendiri bagi kami. Drama yang tadinya temanku minta, untuk saya rancang, dibatalkan. Belakangan saya tanyakan kepada sahabatku, sebut saja nama samarannya Drean, Dia menceritakan bahwa, Dikk saat itu tenggelam, dan sahabatku mengangkatnya ke tempat kejadian.
0 komentar:
Posting Komentar